Berita

Toraja Bersatu, Dukungan Penuh untuk Danny – Azhar Demi Sulsel Terbebas dari Utang

Tim Redaksi
3
×

Toraja Bersatu, Dukungan Penuh untuk Danny – Azhar Demi Sulsel Terbebas dari Utang

Share this article

Toraja Utara, KarebaDIA – Masyarakat Toraja semakin bulat memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur Sulawesi Selatan, Danny Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA), di tengah kekhawatiran atas beban utang yang melilit provinsi Sulsel.

Danny adalah sosok yang visioner, dan kami percaya bahwa di tangannya, Sulsel akan terbebas dari ancaman kebangkrutan.” ujar Dan Pongtasik, Master Kampanye DIA untuk wilayah Tana Toraja, dengan penuh keyakinan, Senin (07/10).

Dalam kampanye pasangan calon nomor urut 1 di Rantepao, Toraja Utara, Dan Pongtasik, yang juga pengurus DPD PDI Perjuangan, dengan tegas menyatakan bahwa Sulawesi Selatan tidak akan mampu maju dan berkembang jika beban utang Provinsi tidak segera diselesaikan.

Ia menjelaskan bahwa utang ini menjadi hambatan serius bagi pemerintah dalam menjalankan program pembangunan yang sebenarnya sangat dibutuhkan masyarakat.

“Beban utang bukan hanya menekan pemerintah, tetapi yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat,” kata Om Dan, karib dia disapa.

Menurutnya, masyarakat yang akhirnya harus menanggung konsekuensi dari kebijakan ekonomi yang salah, dengan tertundanya pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang vital bagi kesejahteraan mereka.

Lebih lanjut, Om Dan menekankan bahwa berbagai proyek yang seharusnya sudah berjalan justru terhambat karena pemerintah harus mengalihkan dana untuk membayar utang.

“Jika utang terus menumpuk, bagaimana kita bisa membangun jalan, jembatan, sekolah, dan fasilitas kesehatan yang layak? Semua itu terhambat hanya karena masalah utang. Padahal, pembangunan ini adalah hak masyarakat yang sudah lama dinantikan,” ujarnya.

Karenanya, dengan keyakinan penuh, ia menyatakan bahwa pasangan Danny Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) adalah solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami percaya DIA mampu menyelesaikan beban utang ini dan kembali menggerakkan roda pembangunan. Kami butuh pemimpin yang mampu berpikir jangka panjang, bukan hanya mencari solusi instan,” pungkasnya. (*)