Editorial

Antara FDR, Hakikat Pendidikan dan Perjuangan Danny-Azhar

Tim Redaksi
33
×

Antara FDR, Hakikat Pendidikan dan Perjuangan Danny-Azhar

Share this article

Renungan untuk Kemenangan Rakyat Sulsel

Apa yang dilakukan FDR, adalah pesan kebaikan bahwa demokrasi yang baik pilarnya pendidikan. Ini telah menjadi pesan moral pula dari pasangan Danny-Azhar menuju Pilgub Sulsel 2024

KarebaDIA Franklin Delano Roosevelt (30 Januari 1882 – 12 April 1945) adalah Presiden Amerika Serikat ke-32 dan merupakan satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang terpilih empat kali dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945.

Dipilih empat kali, keren bukan?

Dia melampaui aturan konstitusi Amerika Serikat yang hanya memperbolehkan presiden menjabat dua periode. Kenapa? Salah satunya karena dia tokoh yang dicintai karena moralitas dan kapasitasnya.

Dia lahir dalam keadaan berkecukupan namun mesti melewati masa-masa sakit yang membuatnya cacat serupa polio. Dia berhasil keluar dari belltan penderitaan, pengkhianatan dan menjadi pemimpin Amerika.

Ada yang menarik dari kuot FDR tentang demokrasi dan pendidikan dan DIA yang kita kenal di Sulsel.

”Demokrasi tidak akan berhasil kecuali bagi mereka yang menyatakan pilihannya siap untuk memilih dengan bijak,” kata FDR.

Oleh karena itu, lanjut DFR, jaminan demokrasi yang sesungguhnya adalah pendidikan, logika, kewarasan.

Sosodara, jelas sekali bahwa warga Sulawesi Selatan yang semakin sadar dan tahu hakikat politik adalah harapan yang diidamkan FDR nun lampau, dan juga kita semua yang merasa beradab, bagian siri na pacce, yang sipakatau, dipakalebbi dan sipakaboro’ dalam bahasa yang luas.

Adakah dari kita yang mau disebut terkebelakang atau tidak maju-maju dari sisi kapasitas, pendidikan, keterampilan dan moralitas?

Tentu tidak, kecuali kalau harga diri kita memang mau dibeli.

Agama, etika, norma sosial kita menyebutkan siri na pacce, adalah pilar kemerdekaan pribadi dan harga diri rakyat Sulawesi Selatan.

Tentu saja kita sadar, sebab kita telah memperbaiki kesalahan generasi dengan mendidik anak-anak kita di sekolah, membiayai sedari PAUD, SD, SMP, SMA, kuliah.

Tujuannya apa, demi mencetak generasi yang waras, rasional, baik dan bijak seperti harapan FDR yang empat kali jadi Presiden Amerika itu.

Apa yang dilakukan FDR, adalah pesan kebaikan bahwa demokrasi yang baik pilarnya pendidikan. Ini pula telah menjadi pesan moral pula dari pasangan Danny-Azhar menuju Pilgub Sulsel 2024.

Dukungan terus mengalir

Lalu, tidakkah kita semakin sadar dengan sejumlah blunder kemanusiaan belakangan ini dari sejumlah pihak di sebelah, justru kian menguatkan posisi pasangan DIA, Danny-Azhar?

Tentang Azhar Arsyad yang disebut tidak punya kontribusi di Pinrang dan disebut tidak ada gunanya untuk Pinrang lalu berbalik layaknya air bah perlawanan, lalu Azhar mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat Pinrang yang merasa diinjak-injak harga dirinya?

Video dan foto yang beredar menunjukkan betapa lautan manusia di Pinrang mengeluk-elukkan Azhar.

Tentang Danny? Sejumlah berita hoax, video yang awalnya menyudutkan jutsru mendulang simpati kepada Danny Pomanto.

Dia disambut luar biasa di Takalar, di Gowa, di Bone, di Palopo, di Seko, di Kajang, di Sidrap, hingga warga pedalaman di Ajattapareng, Luwu Raya, Enrekang hingga Tana Toraja.

Sosodara….

Orang—orang di Sulsel kini mengerti pentingnya kapasitas, tentang kompetensi pada Danny-Azhar karena pendidikan. prestasi, moralitas, jiwa universalitasnya. Bukan sebalknya.

Mereka menyuarakan pesan kebaikan untuk semua, mengajak semua golongan untuk ikut serta, bahwa pembangunan untuk semua: no one left behind!

DIA dianggap siap dan sigap membangun Sulawesi Selatan karena lahir dari keluarga biasa yang mengutamakan pendidikan untuk mencetak prestasi dan kebanggaan bersama.

Pembaca sekalian, dengan sejumlah peristiwa yang kita baca belakangan ini, tidakkah itu berarti bahwa kita telah menyaksikan dukungan yang semakin deras mengalir untuk Danny-Azhar?

Kita pun semakin sadar, bahwa pada merekalah yang punya pengetahuan, yang menyiapkan diri dengan kompetensi, dengan pendidikan yang bisa mengantar pemimpin yang didambakan, Danny-Azhar.

Tanggal 27 November sepekan lagi, ingatki Danny-Azhar yang pantang mundur menebar pesan kemanusiaan dan kebaikan di semesta penjuru Sulawesi Selatan.

Apaji? Masih mau pilih yang lain? Danny-Azhar mo, DIA-mi!

Redaksi

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).