Berita

Danny Pomanto Tegaskan Pasangan ‘DIA’ Punya Konsep Jelas Kembangkan Pariwisata di Sulsel

Tim Redaksi
15
×

Danny Pomanto Tegaskan Pasangan ‘DIA’ Punya Konsep Jelas Kembangkan Pariwisata di Sulsel

Share this article

Makassar, KarebaDIA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Azhar Arsyad (DiA) memiliki konsep yang jelas dalam pengembangan pariwisata di Sulsel.

Hal itu disampaikan Danny Pomanto dalam Debat Kedua Pemilihan Gubernur Sulsel di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11).

Konsep itu diterangkan Danny Pomanto saat di tanya soal komitmen ‘DIA’ mengatasi persoalan aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata yanh masih terbatas di Sulsel

Hal itu terungkap dari data SDGS Sulsel 2023, sektor pariwisata hanya berkontribusi 1,34%, padahal Sulsel memiliki Geopark Maros-Pangkep yang mendapat penghargaan UNESCO terbaik kedua di dunia.

Danny Pomanto mengungkapkan potensi yang dimiliki Sulsel sangat luar biasa. Tidak hanya diakui secara nasional tapi Internasional.

Penemuan terbaru Griffith University Australia, bahwa di Leang-Leang Karampuang ditemukan lukisan tertua di dunia setelah sebelumnya di Leang-Leang Bantimurung 49.500 tahun, tapi terbaru adalah 52.400 tahun.

“Itu artinya merubah cerita peradaban semua, tapi sayangnya hal itu tidak pernah menjadi objek yang paling utama yang dijual (konsep pariwisata) oleh Sulsel” kata Danny Pomanto.

“Tungguma, Insyaallah kami punya konsep yang jelas soal pariwisata hijau. Inilah pariwisata hijau, tanpa apa-apa dengan menjual cerita peradaban seperti ini yang tidak dimiliki oleh peradaban manapun di dunia,” tambahnya.

Pembangunan pariwisata hijau, lanjut Danny Pomanto, terlihat dari konsep pembangunan pasangan DIA di sembilan kawasan di Sulsel.

Seperti pembangunan Kawasan Sabuk Gunung Lompobattang-Bawakaraeang, Sabuk Gunung Bulusaraung, Sabuk Gunung Latimojong, dan Kawasan Sabuk Pegunungan Verbek.

“Itulah kenapa dalam tata ruang kami, kami membuat klaster-klaster pegunungan, ini baru pegunungan Bulusaraung, belum pegunungan Latimojong, Pegunungan Verbek, Pegunungan Lompobattang dan Bawakaraeng. Banyak lagi seperti di Seko dan Rampi hal-hal unik yang bisa kita ekspos,” terangnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung soal kontribusi pariwisata Sulsel yang hanya 1,34%. Ia meyakini itu disumbangkan oleh event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) Kota Makassar.

“Kenapa indeksnya jelek betul. Saya yakin indeks itu disumbangkan oleh F8 Pariwisata Makassar,” tuturnya.

Danny Pomanto menilai banyak tari-tarian yang tidak hidup, banyak sanggar tidak diperhatikan dan tidak tertampung dengan baik.

“Begitu banyak budaya yang tidak bisa bangkit karena ruangnya sangat sempit, bukan persoalan uang. Ini persoalan kebijakan,” tutupnya.

Dengan slogan Pariwisata Hijau, DIA majukan keunggulan budaya menjadi daya saing Sulsel. (*)

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).