Editorial

Inspirasi dari Danny – Azhar untuk Debat Pilkada yang Lebih Baik dan Berkualitas

Tim Redaksi
54
×

Inspirasi dari Danny – Azhar untuk Debat Pilkada yang Lebih Baik dan Berkualitas

Share this article
Debat Pilgub Sulsel

Analisa Penampilan Pasangan Danny – Azhar Saat Debat Perdana Pilgub Sulsel

KarebaDIA – Ada sejumlah hal inspiratif yang dapat dipelajari selama pelaksanaan Debat Perdana Pilgub Sulsel 2024 yang digelar di Hotel Four Points Makassar, Senin, 28 Oktober 2024.

Meski sempat diwarnai oleh kerumunan massa berbekal petasan, dan yel-yel provokatif, namun secara umum Debat tersebut berlangsung lancar.

Berikut catatan KarebaDIA.Com.

Pahami sejumlah hal

Pembaca sekalian, dalam debat publik pemilihan kepala daerah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar calon dapat menyampaikan visi, misi, serta program dengan efektif dan memenangkan hati masyarakat.

Jika membaca performansi Danny – Azhar nampak sekalli kalau pasangan ini sangat siap.

Mereka amat konfiden dalam pelaksanaan Debat. Coba lihat cara berdirinya, gesture-nya! Belum lagi bahwa mereka bisa menyiapkan sejumlah data dan informasi faktual yang dibeber. Valid dan justified.

Pasangan DIA berhasil memaparkan Visi, Misi, dan Program Kerja dengan basis data da informasi yang aktual dan akurat untuk konteks bentang wilayah Sulsel.

Danny – Azhar membeberkan visi, misi, dan program kerja yang jelas, relevan, dan sesuai kebutuhan daerah termasuk bagaimana success story membangun Makassar yang berhasil meraih Pendapatan Asli Daerah yang luar biasa besar, bukan sebaliknya.

Ungkapan tentang nilai hutang Pemprov yang disebut mencapai 1,7 triliun itu seperti sebuah hook yang pedih.  Tapi begitulah adanya.

DIA membeber data kemiskinan, seperti data kemiskinan provinsi Sulsel dalam tiga tahun terakhir  menjadi salah satu ’punchline’ debat itu, bahwa ada kegagalan dari pemerintah sebelumnya untuk menekan angka ini.

Jelas sekali bahwa paparan DIA mudah dipahami, realistis, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Yang kedua, cobalah fokus dan membawa isu-isu utama daerah tentu dengan cerita suksesnya. Kalau pun gagal mestinya ada eksplanasi yang rasional dan jujur.

Pasangan DIA berhasil menjelaskan sejumlah isu-isu penting yang sedang dihadapi daerah, seperti masalah ekonomi, disapritas kawasan, keterbatasan infrastruktur, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang masih perlu menjadi atensi jika berbicara konteks Sulsel termasuk lingkungan.

Pasangan DIA berhasil menunjukkan data dan solusi konkret untuk setiap isu.

Pada debat itu, pasangan DIA berhasil menyakin panelis dan peserta debat tentang perntingnya mehamai kebijakan lokal dan nasional:

Pasangan Danny, Azhar Arsyad menunjukkan bagaimana realitas pendidikan di Sulsel. Tentang kebijakan yang belum sesungguhnya berdampak pada pemerataan pendidikan dan kesehatan.

Pendek cerita, pasangan DIA mampu mengaitkan program kerja dengan kebijakan ini akan menunjukkan kesiapan calon.

Kemampuan orasi Danny Pomanto yang baik menjadi gambaran bahwa mereka bisa berbicara dengan pesan yang mudah diterima dan motivatif.

Pasangan DIA berhasil menyampaikan ide yang kuat tanda bahwa mereka sepertinya berlatih berbicara yang terstruktur, intonasi yang tegas, dan bahasa tubuh yang meyakinkan.

Hal lain yang juga menjadi catatan dalam Debat itu adalah perlunya kemampuan mengelola waktu:

Ketiga, waktu sangat terbatas. Ini perlu ditangani dengan baik jika ingin maju ke Debat kedua.  Misalnya dengan berbagi peran, siapa penanya, siapa yang memberi jawabam serta siapa yang menutup.

Keempat, yang juga nampak di Debat itu adalah kemampuan atau teknik merespons dan menanggapi pertanyaan.

Kelima, selain menyampaikan program, calon juga harus siap menjawab pertanyaan dari lawan atau moderator. Ini perlu berlatih, terutama menghadapi pertanyaan kritis. Ini akan membantu menjaga ketenangan dan memberikan jawaban yang tegas.

Keenam, dari Debat Pilgub Perdana itu, jelas sekali bahwa perlu Strategi Berdebat dan Penguasaan Emosi

Pemahaman Strategi Debat sangat penting untuk menghadapi lawan debat, seperti teknik argumentasi, cara membantah pernyataan lawan, dan mengelola dinamika debat.

Ketujuh, pengendalian emosi: Jaga emosi agar tidak terpancing provokasi dari lawan. Calon yang mampu mengontrol emosi akan terlihat lebih profesional dan bijaksana.

Kedelapan, ini yang perlu diwaspadai, jangan sampai keliru bawa data.

Perlu penguasaan data dan fakta. Data harus akurat. Pastikan setiap argumen dan janji kampanye didukung oleh data yang akurat, seperti statistik daerah, laporan pemerintah, atau hasil riset.

Ambil data dari sumber terpercaya: Kutip sumber-sumber terpercaya agar audiens merasa yakin dan mempercayai kompetensi calon.

Kesembilan, hati-hati dengan penampilan dan bahasa tubuh.

Penampilan Profesional misalnya dengan penampilan yang rapi, karena kesan visual juga mempengaruhi persepsi publik. Fakta cium tangan lawan debat di Debat Perdana itu mengail sejumlah opini berbeda. Jadi hati-hati.

Pastikan, bahasa tubuh positif, seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, dan posisi berdiri, memberikan kesan percaya diri, terbuka, dan tenang.

Kesepuluh, persiapan adalah kunci kemenangan. Oleh sebab itu lakukan simulasi dan evaluasi. Kalau perlu ada waktu tersedia, cobalah latihan debat simulasi.   Jangan lalo bawa berikan data keliru, out of date, untuk usungan.

Gelar simulasi debat dengan tim kampanye atau konsultan politik agar calon terbiasa dengan tekanan debat dan bisa mengevaluasi kelemahan dalam penyampaian.

Eh, satu lagi, sampaikan ke Timses atau warga, jangki bawa hal-hal yang bisa membuat gaduh suasana seperti mercon atau obor untuk meneror, tidak baik, KPUD bisa marah! Jalangkotek dan panada bolehlah! 

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).