Berita Foto

[FOTO] Cawagub Sulsel Azhar Arsyad Ziarah ke Makam Datuk Pattimang di Malangke

Tim Redaksi
8
×

[FOTO] Cawagub Sulsel Azhar Arsyad Ziarah ke Makam Datuk Pattimang di Malangke

Share this article
Cawagub Sulsel Azhar Arsyad berziarah ke makam Datuk Pattimang di Malangke, Senin (21/10/2024).
Cawagub Sulsel Azhar Arsyad berziarah ke makam Datuk Pattimang di Malangke, Senin (21/10/2024).

Luwu Utara, KarebaDIA – Di sela-sela agenda kampanye di Kabupaten Luwu Utara, Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Azhar Arsyad melakukan ziarah ke makam Datuk Pattimang di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Senin (21/10/2024).

Sebagaimana diketahui, Datuk Pattimang adalah salah satu dari tiga Datuk (ulama) yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Luwu.

Ketiga Datuk atau ulaman itu adalah Datuk ri Bandang, Datuk ri Tiro, dan Datuk Pattimang. Mereka berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan datang ke Sulawesi Selatan pada abad ke-16.

Nama lengkap dari Datuk Pattimang adalah Datuk Sulaiman. Ia dikenal sebagai seorang ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah Pattimang, Luwu Utara. Pattimang adalah nama desa yang kini dikenal sebagai salah satu tempat sejarah penyebaran Islam di Sulawesi Selatan.

Peran utama Datuk Pattimang adalah memperkenalkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Kerajaan Luwu. Dalam hal ini, ia memiliki hubungan yang erat dengan penguasa setempat.

Raja Luwu, yang saat itu masih menganut kepercayaan lokal, menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Datuk Pattimang dan dua Datuk lainnya. Penyebaran agama Islam di wilayah ini kemudian berkembang pesat, dimulai dari istana kerajaan hingga ke masyarakat umum.

Warisan Datuk Pattimang sangat penting dalam perkembangan Islam di Sulawesi Selatan, terutama di Luwu dan sekitarnya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Islam pertama kali diperkenalkan di Sulawesi Selatan melalui Kerajaan Luwu oleh para Datuk ini, menjadikannya pusat awal penyebaran Islam sebelum akhirnya menyebar ke kerajaan-kerajaan lain, seperti Gowa dan Tallo.

Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga pada kebudayaan lokal yang mengalami perubahan dan adaptasi setelah kedatangan Islam. Ajakan untuk memeluk Islam ini dilakukan secara damai dan bertahap, serta disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat saat itu.

Jejak dan pengaruh Datuk Pattimang dapat dilihat hingga kini, salah satunya dengan adanya situs sejarah di Pattimang yang menjadi salah satu bukti penting dari peran Islam di wilayah ini. (*)

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).