Makassar, KarebaDIA – Di tengah perayaan hari jadi ke-96 Gereja Toraja Jemaat Bawakaraeng (Tongkonan), pada Senin (14/10/2024) kemarin, Moh Ramdhan Pomanto, calon Gubernur Sulawesi Selatan, mendapatkan apresiasi besar dari jemaat gereja.
Ucapan selamat lewat karangan bunga yang dikirimkan oleh Danny menjadi simbol dari perhatian tulus terhadap kerukunan antar umat beragama di Makassar.
Hal ini tak hanya menambah simpati jemaat, tetapi juga memperkuat keyakinan bahwa Danny, sapaan Ramdhan Pomanto, layak memimpin daerah di masa depan.
Perhatian Danny tak terbatas pada kelompok mayoritas, tetapi juga kepada seluruh umat, termasuk komunitas Kristen, yang selama ini merasakan manfaat dari kebijakan serta kepeduliannya.
Jemaat Gereja Toraja merasa dihargai dan diperhatikan, tidak hanya melalui kehadiran fisik, tetapi juga melalui dukungan sosial dan bantuan keagamaan yang tak pernah terputus.
Majelis Gereja Toraja Tongkonan Jemaat Bawakaraeng, Donald Duocipto Napang, mengungkapkan bagaimana peran Danny Pomanto selama dua periode sebagai Wali Kota Makassar berhasil menjaga kerukunan umat beragama di kota yang multikultural ini.
Menurutnya, Danny adalah sosok pemimpin nasionalis yang selalu mengedepankan keberagaman.
“Perhatian Bapak Danny selama jadi wali kota 2 periode itu terjalin kerukunan antar umat beragama. Pluralisme, kemajemukan di Makassar sangat terjalin karena Bapak adalah sosok pemimpin yang nasionalis, pemimpin untuk semua suku, agama, ras, dan golongan,” ujar Donald.
Danny Pomanto dikenal bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sahabat bagi setiap gereja di Makassar. Kehadirannya dalam berbagai acara gerejawi seperti Natal, Paskah, dan kegiatan keagamaan lainnya selalu menjadi bukti nyata dari komitmennya untuk menjaga harmoni.
Pendeta Kristina Sabo, yang baru setahun lebih bertugas di Makassar, juga memberikan pandangannya terkait kepemimpinan Danny.
“Saya baru setahun lebih bertugas di Makassar, itu artinya belum terlalu tahu banyak tentang Pak Danny Pomanto. Tetapi dalam waktu setahun lebih itu saya mendengar pengakuan orang-orang Kristen, khususnya ya, bahwa Pak Danny humble dan berelasi dengan semua kalangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pendeta Kristina juga menyoroti dukungan nyata yang diberikan oleh Danny terhadap gereja. Dia menyatakan bahwa Danny Pomanto adalah pemimpin yang senang membantu gereja-gereja yang sedang dalam kesulitan.
“Yang paling terasa adalah respon Pak Danny jika ada kegiatan gerejawi. Beliau selalu berusaha sedapat-dapatnya hadir walaupun hanya untuk memberikan sambutan, dan itu adalah bentuk penghargaan bagi umat Kristen yang minoritas tetapi tidak diabaikan oleh pemerintahnya,” tambahnya.
Atas nama jemaat Bawakaraeng, Pendeta Kristina pun menyampaikan rasa terima kasihnya. Merek berharap Danny Pomanto dapat terus melanjutkan perjuangannya dalam merangkul semua golongan dan menjaga kerukunan umat beragama.
Mereka yakin bahwa Danny memiliki visi yang jelas untuk membawa Sulawesi Selatan tetap damai dan makmur, terutama di tengah keberagaman yang menjadi kekayaan Sulawesi Selatan.
“Kami berterima kasih atas empati dan dukungan Pak Danny Pomanto serta berdoa semoga harapan dan perjuangannya diberkahi Allah.”
Dengan dukungan penuh dari jemaat Gereja Toraja Jemaat Bawakaraeng, jelas terlihat bahwa kepemimpinan Danny Pomanto telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam membangun harmoni di Makassar.
Sekadar diketahui, cikal bakal Gereja Toraja di Makassar berasal dari Gereja Toraja Jemaat Bawakaraeng (Tongkonan) yang dulunya disebut Gereja Maros.
Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya warga suku Toraja di Kota Makassar, dalam perkembangannya, Gereja Toraja tersebar dan mekar menjadi tiga klasis, yakni Klasis Makassar, Klasis Makassar Tengah, dan Klasis Makassar Timur. Sampai saat ini, ada 35 Gereja Toraja di Kota Makassar. (*)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).