Editorial

5 Alasan Mengapa Rumpun Tana Toraja Memilih Setia ke Danny-Azhar

Tim Redaksi
127
×

5 Alasan Mengapa Rumpun Tana Toraja Memilih Setia ke Danny-Azhar

Share this article

KarebaDIA – Tim Kreatif Kareba DIA meninggalkan Makassar menuju Toraja Utara pada Minggu malam, 6/10.

“Ada optimisme berlipat saat Toraja dan Toraja Utara menjadi destinasi pekan kedua kampanye kali ini,” kata Asri Tadda, Jubir Danny – Azhar (DIA) yang setia mendampingi Danny sejak awal pekan lalu.

Kata Asri, berbagai ide program dibawa Danny ke wilayah tersebut, termasuk janji untuk mengembalikan event besar di Lovely Desember setelah mengalami pasang surut dukungan beberapa tahun terakhir.

Pendek kata, Danny berjanji Lovely December akan kembali ke pangkuan setelah dicampakkan beberapa kali.

DIA telah menegaskan bahwa Toraja, termasuk Toraja Utara tentu saja harus menjadi destinasi unggulan setelah Bali. Ini niscaya.

Asri menyebut, di hari pertama telah terjadwal pertemuan Danny dengan Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, lalu menghadiri dialog beraama tokoh agama, masyarakat, pemuda dan perempuan, dan dilanjutkan salat dhuhur di Masjid Rantepao.

“Ada agenda melayat ke keluarga berduka Ir Matius Babba Palulun, di Tondon, lalu ke rumah duka Paulus Rinda. Ada juga agenda ziarah ke makam pahlawan nasional Pongtiku dan keluarga berduka di Pangala,” terang Asri.

Danny Pomanto dan Asri Tadda di Tongkonan Lempangan, Tana Toraja.
Cagub Sulsel Danny Ponanto dan Jubir DIA, Asri Tadda di Toraja Utara (Dok: Kareba DIA)

Tentang kepariwisataan Tana Toraja, bagi DIA, ada pilihan diksi yang lebih pas dan mengena terkait pengembangannya, apalagi kalau bukan Pariwisata Hijau, yaitu pariwisata yang berbasis pada alam yang hijau subur, norma adat dan kekerabatan sosial yang sudah teruji kuat dan solid.

Bagi DIA, Toraja dan Toraja Utara adalah rumah persahabatan sekaligus rumah masa depan perjuangan sekaligus satu simpul penting membangun Sulawesi Selatan.

Gayung pun bersambut satu persatu tokoh masyarakat Tana Toraja bertekad, berikrar, menyatukan pilihan pada Danny-Azhar.

Danny diundang hadir pada sejumlah pertemuan tertutup dan penting dengan sejumlah tokoh terpandang Tana Toraja.

KarebaDIA mencatat, sejak Senin, 7 Oktober 2024, Danny Pomanto disambut meriah, penuh cinta dan persahabatan.

Ada suasana  yang sulit dilukiskan dengan kata-kata, saat melihat bagaimana seorang Danny dipeluk hangat satu persatu warga Toraja.

Betul kata orang-orang, Toraja memiliki keistimewaan dan keunikan yang luar biasa.

“Budayanya yang kuat, tradisi, dan keindahan alamnya yang begitu berbeda dari daerah lain menjadikannya sungguh Istimewa terutama saat melihat sambutan yang luar biasa kepada kami,” kata Danny di Pasar Bolu, (7/10).

Saat tulisan ini dibuat, Danny sedang berada di Pasar Rakyat Bolu, Toraja Utara, Selasa (8/10/2024) pagi.

Di Tallunglipu Matalo, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Danny Pomanto melanjutkan misinya untuk menjadikan pasar sebagai ruang hidup ekonomi warga.

Di Toraja Utara itu pula, Danny dianugerahi gelar adat kehormatan “Lunte Sanda Silalong” yang diserahkan oleh Kombes Pol (Purn) Darma Lelepadang sebagai perwakilan rumpun keluarga besar Puang Sappetau.

Pemberian gelar adat ini ditandai dengan penyerahan sebuah pedang kepada Danny Pomanto sebagai simbol pemimpin yang pemberani dan mengayomi masyarakat luas.

Di Toraja Utara itu pula, Danny dianugerahi gelar adat kehormatan “Lunte Sanda Silalong” yang diserahkan oleh Kombes Pol (Purn) Darma Lelepadang sebagai perwakilan rumpun keluarga besar Puang Sappetau.

Mengapa Toraja dan Toraja Utara begitu istimewa bagi DIA

Danny menilainya dari sisi kebudayaan lokal yang masih bertahan. Toraja dan Toraja Utara adalah pilar ekonomi Sulawesi Selatan melalui potensi pariwisata, kebudayaan, potensi pertanian, perkebunan hingga peternakan.

Khusus untuk pariwisata. salah satu tradisi paling terkenal dan jadi icon turisme di Tana Toraja adalah Rambu Solo’, upacara kematian yang sangat rumit dan meriah.

Lalu ada Kuburan Unik di Tebing dan Batu, rumah Adat Tongkonan, lalu sistem Sosial dan Kepercayaan Aluk To Dolo yang unik sebagai kepercayaan tradisional yang memadukan unsur animisme, pemujaan leluhur, dan aturan sosial.

Yang tak kalah membanggakan adalah keindahan alam.

Kawasan Tana Toraja secara luas di mata Danny adalah pesona lanskap alamnya yang indah, dengan pegunungan yang hijau, sawah bertingkat yang subur, dan hutan-hutan lebat.

Pemandangan yang memukau ini sering kali kontras dengan keunikan budaya lokal yang kuat. Modal membangun Sulsel ke depan.

Demikian pula Londa, Kete Kesu’, dan Batutumonga yang fenomenal.

5 Alasan

Pembaca sekalian, Tim KarebaDIA merangkum sejumlah informasi dan penilaian warga Toraja dan Toraja Utara selama kunjungan Danny Pomanto yang sungguh istimewa dan memorable ini.

Pertama, bagi mereka, meskipun Danny bukan berasal dari Tana Toraja, namun dia memiliki sejumlah kualitas dan kebijakan yang membuatnya dihormati oleh komunitas Toraja, terutama di Makassar dan sekitarnya.

Danny disebut sangat perhatian terhadap Komunitas Toraja di Makassar. Danny Pomanto dikenal mendukung kebutuhan dan aspirasi mereka, termasuk dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi.

Kedua, Danny disebut memberi dukungan terhadap Budaya Toraja. Dia beberapa kali terlibat dalam atau mendukung acara-acara budaya Toraja di Makassar.

Diterima dengan cinta, dipilih karena inklusif (dok: KarebaDIA)

Sikapnya yang menghormati dan mempromosikan budaya lokal Toraja membuatnya disukai oleh komunitas ini.

Bagi Orang Toraja merasa dihargai dan dilindungi di kota besar seperti Makassar ketika pemimpin kotanya mendukung identitas dan tradisi mereka.

Ketiga, Danny disebut bercirikan kepemimpinan yang progresif dan dekat dengan masyarakat. Dia sering kali terlihat turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan warga, dan memberikan solusi.

Sikapnya yang terbuka dan ramah kepada berbagai komunitas di Makassar, termasuk komunitas Toraja, membuatnya mendapatkan kepercayaan dan dukungan luas.

Masyarakat Toraja di Makassar menghargai kepemimpinannya yang inklusif dan proaktif dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh warga, termasuk warga Toraja.

Keempat, kebijakan sosial yang inklusif. Salah satu aspek yang membuat Danny Pomanto disukai oleh banyak orang, termasuk masyarakat Toraja, adalah kebijakan-kebijakan sosialnya yang inklusif.

Dua periode sebagai Wali Kota di Makassar adalah bekal warga Toraja untuk yakin memilih Danny dan Azhar di Pilgub nanti.

Dia dianggap peduli terhadap kebutuhan semua kelompok masyarakat di Makassar, tanpa memandang latar belakang etnis atau agama. Hal ini membuat komunitas Toraja, yang minoritas di Makassar, merasa nyaman dan dilindungi.

Kelima, the last one adalah, karena Danny punya hubungan pribadi yang baik dengan tokoh-tokoh Toraja.

Pemberian gelar penerimaan keluarga dari Kombes (Purn) Darma Lelepadang adalah buktinya seperti diceritakan di atas. Belum lagi yang lain.

Selain kebijakannya, hubungan pribadi Danny Pomanto dengan tokoh-tokoh penting dari komunitas Toraja juga berperan besar.

Danny aktif membangun komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh adat maupun pemimpin masyarakat Toraja di Makassar.

Hal ini memperkuat hubungannya dengan masyarakat tersebut dan menambah rasa hormat serta dukungan dari orang Toraja.

Begitulah pembaca sekalian, secara keseluruhan, kombinasi dari sikap yang inklusif, perhatian terhadap kebutuhan komunitas Toraja, penghormatan terhadap budaya, dan kebijakan yang berpihak kepada semua lapisan masyarakat membuat Danny Pomanto disukai oleh orang Toraja.

Redaksi

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).