Editorial

Pelukan Haru dari Ponre untuk Indira dan Danny

Tim Redaksi
13
×

Pelukan Haru dari Ponre untuk Indira dan Danny

Share this article

Jusuf Ismail datang dari Pattimpa, Ponre, sekecamatan Andi Amran Sulaiman

Danny Pomanto dan Indira Jusuf Ismail ziarah makam leluhur di lingkungan Lonrong Ponre (dok: Istimewa)

KarebaDIA – Tim Kareba DIA menjadi saksi suasana haru kala Calon Wali Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, menjejakkan kaki di kampung halaman ayahnya, Lonrong, Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Selasa, 19 November 2024.

Kunjungan itu semacam penegas – meski sesungguhnya tak harus dikeraskan atau disuarakan dari corong mikrofon semesta raya – sebab beberapa waktu lalu, seorang warga bernama Tonra Mahie Andi menulis di laman medsos-nya bahwa istri Calon Gubernur Sulsel, Indira Jusuf Ismail adalah putri asal Bone.

“Saya mengenal Pak Jusuf Ismail seorang tokoh Bone yang belajar di luar negeri ketika tamat SMA,” tulis Tonra sebagaimana dikutip dari laman Menit Indonesia terkait orang tua Indira.

”Dia saya kenal karena sahabat dengan kakak tertua saya, bahkan kalau datang ke rumah kaka saya, dan di situ saya tinggal,” tulis Tonra.

“Saya jadi tukang bonceng beliau (Jusuf Ismail) kalau mau pulang,” tambahnya.

“Ceritanya begini, Pak Jusuf Ismail waktu itu punya mobil mewah tapi beliau lebih suka naik becak. Jarang dia naik mobilnya warna putih.”

Dia menyebut kalau Jusuf Ismail selesai berbincang dengan kakaknya, Tonra jua yang membonceng hingga ke rumah di belakang Bioskop Istana Makassar.

Tulisan Tonra di atas sesuai dengan perjalanan pulang seorang Indira Jusuf Ismail ke Bone yang disebutkan sebelumnya.

Sementara, media mewartakan bahwa Danny Pomanto kampanye akrab di Bone, dan pada momen yang sama, seorang perempuan berdarah Lonrong – Pattimpa juga datang menghirup semangat pejuangan leluhur.

Indira dan Danny Pomanto kembali ke Ponre, tepatnya di Lonrong, Desa Pattimpa.

Mereka ternyata sekecamatan dengan keluarga Andi Amran Sulaiman, Mentan RI.

Ponre adalah juga kecamatan di mana desa kelahiran keluarga besar Andi Amran berada yaitu Desa Mappesangka. Keluarga Sulaiman berasal dari di Lingkungan Bakung’e.

Jika ayah Indira datang ke Kota Makassar dari Lonrong – Pattimpa, keluarga Andi Amran berasal dari Bakung’e, Desa Mappesangka.

Di Lingkungan Lonrong Pattimpa, Indira mendapat gelar Paddaengang, Indira Daengta Sayang sementara Danny  dinobatkan sebagai Daeng Makkita. 

Hasil penelusuran KarebaDIA di internet menyebutkan Desa Pattimpa berjarak  sekitar 25 km dari Ibu Kota Watampone atau dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan roda dua.

Jarak antara Desa Mappesangka dari pusat pemerintahan Kecamatan Ponre adalah sekitar kurang lebih 60 km.

Pada Selasa, 20 Novemver 2024 itu, ada suasana haru saat Indira didampingi suaminya Danny Pomanto menjejakkan kaki di Patimpa.

Pelukan dari sanak keluarga Indira menyeruakkan suasana haru. Ada linangan di kelopak mata seorang Indira sementara mata Danny nampak berkaca-kaca.

Keduanya pasti menerawang, membayangkan bagaimana seorang Jusuf Ismail muda meninggalkan kampung halaman di Bone lalu mengejar cita-citanya dengan bekal semangat untuk melewati bangku sekolah.

Dari Ponre, Indira dan Danny berseru untuk kebaikan bagi semua (dok: Istimewa)

Indira dan Danny maju sebagai calon kepala daerah.

Di Pattimpa, Indira berjanji mewakafkan waktu, tenaga, pikiran untuk membangun Kota Makassar, kota yang telah merawat cita-cita perjuangannya dan keluarganya. Dari usia sekolah dasar hingga masuk di SMA Negeri I Makassar dan Fakultas Ekonomi Unhas tahun 86.

Meski ayah Indira adalah tokoh terpelajar, berpendidikan di luar negeri, Indira mengaku sebagai sosok yang amat sederhana, biasa saja dan tak suka gembar-gembor.

“Bapak orangnya sederhana, jika orang lain menyebut tahun 80-an sudah punya mobil, dia lebih suka naik becak kala itu,” turut Indira.

Pembaca sekalian, kembalinya pasangan Danny dan Indira ke Bone, tepatnya di Pattimpa menjadi momen istimewa.

Sekaligus tanda dan membuktikan bahwa anak manusia berdarah Bone sejauh kaki melangkah, sejauh darmabakti diberikan untuk semesta Indonesia tetaplah kembali menjejakkan kaki di tanah leluhur.

Indira, Calon Wali Kota Makassar dengan tagline INIMI, dan Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto calon Gubernur Sulawesi Selatan dengan jargon Baik untuk Semua, kembali ke kampung halaman.

Mereka membawa semangat perjuangan leluhurnya, dari Jusuf Ismail, tipikal manusia Bone yang ulet mengarungi dinamika kehidupan berbekal pendidikan, menjadi pengusaha dengan kadar moralitas dan kesederhanaan yang luar biasa.

Redaksi KarebaDIA 

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).