KarebaDIA – Kisruh video pendek mengenai pernyataan yang dilontarkan salah seorang legislator Senayan Rusdi Masse semakin menggeliat, tidak kurang dari Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Pinrang Sulawesi Selatan turut memberi reaksi.
Pada kesempatan kampanye di Lapangan Bosowa Kabupaten Pinrang Rabu 30 Oktober 2024 lalu, Rusdi Masse menyampaikan bahwa ada calon wakil gubernur yang mengaku orang Pinrang tapi tidak ada apa-apa yang dia bisa bawa ke Pinrang.
“Apalagi calon wakil gubernur yang mengaku orang Pinrang tapi tidak ada apa-apa yang dia bisa bawa ke Pinrang” demikian penggalan diksi Rusdi Masse.
Penggalan diksi itulah yang kemudian menyulut reaksi dari berbagai unsur masyarakat termasuk organisasi kemasyarakatan seperti Kerukunan Keluarga Pinrang.
“Kami mengecam dan mengutuk keras pernyataan Rusdi Masse yang merendahkan harkat dan martabat Bapak HM Azhar Arsyad SH MH yang saat ini maju sebagai calon wakil gubernur Sulawesi Selatan berpasangan dengan Danny Pomanto,” ucap Dr. H. Rivai Mana, M.Si dalam pertemuan itu.
Rivai Mana adalah salah satu Wakil Ketua BPW KKP Sulawesi Selelatan memimpin pertemuan BPW KKP Sulsel pada Sabtu, 2 November 2024.
Rivai mengatakan, tudingan Rusdi Masse sangat tidak mendasar karena sebetulnya terdapat beberapa program dari pemerintah yang dialokasikan Azhar Arsyad tatkala duduk sebagai legislator di DPRD Sulawesi Selatan selama dua periode.
“Alokasi kegiatan dimaksud bahkan tersebar bukan hanya di Pinrang tapi juga di beberapa kabupaten lain di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,” ucapnya.
“Kelihatan bahwa Rusdi Masse asal bicara, tidak didukung oleh data di lapangan”, ungkap Rivai dalan rapat itu dengan nada kecewa.
Sejumlah diaspora Pinrang di Makassar dan sekitarnya hadir dalam pertemuan BPW KKP dan pada umumnya mereka menyampaikan kecaman dan rasa kecewa atas pernyataan Rusdi Masse yang disampaikan di lapangan Bosowa Pinrang hari Rabu 30 Oktober 2024 lalu.
Redaksi
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).