Palopo, KarebaDIA – Usai bertemu masyarakat di Desa Wisata Nelayan Sampoddo, Kabupaten Luwu, Calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengakhiri kampanye dialogisnya di Kota Palopo, Sabtu (02/11/2024), malam.
Di Kota Palopo, kandidat nomor urut satu itu berdialog dengan pemuda dan tokoh masyarakat di Caffe Country, bersama relawan Sorban DIA. Danny Pomanto banyak mendengar aspirasi. Salah satunya terkait dengan dunia pendidikan.
Warga ingin agar Danny Pomanto memikirkan dan mencari solusi soal masalah yang dihadapi tenaga pendidik atau guru di Kota Palopo.
Menurut Wali Kota Makassar dua periode itu, dunia pendidikan merupakan landasan untuk melahirkan dan menyelesaikan segala bentuk permasalahan.
Dengan begitu, nasib tenaga pendidik harus disejahterakan. Dia memberikan contoh di kota Makassar. Honor tenaga pendidik ditingkatkan. Sehingga tujuan pendidikan itu tidak mengalami pergeseran.
“Pendidikan diciptakan untuk menyelesaikan masalah. Tapi ada yang salah dengan dunia pendidikan kita, terjadi pergeseran paradigma. Kita harusnya dididik untuk mencari ilmu, bukan memburu gelar,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Danny Pomanto juga menawarkan solusi untuk mengembangkan desa-desa di Sulsel, dengan memberikan bantuan keuangan khusus sekira Rp200 juta per desa setiap tahunnya.
Lalu soal pemekaran provinsi Luwu Raya, Danny Pomanto hanya bilang, dirinya harus berkata jujur. Apa yang diinginkan masyarakat Luwu Raya, bukan kewenangan Gubernur.
“Yang bisa saya lakukan hanya mengantar semangat masyarakat Luwu Raya ke pusat untuk membentuk provinsi Luwu Raya. Itu kewenangan Mendagri dan Presiden. Yang bisa saya lakukan (jika terpilih) memfasilitasi untuk ikhtiar kolektif masyarakat Luwu Raya bisa berhasil,” ucapnya.
Tak kalah pentingnya, di Pilgub Sulsel kali ini, menurutnya, musuh terbesar yang dihadapi masyarakat adalah politik uang.
Dia mengajak masyarakat untuk melawan politik uang dengan kecerdasan. Memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak. Juga yang memiliki gagasan untuk mengubah nasib masyarakat.
“Kita ini juga menjunjung tinggi tradisi. Ini yang harus kita pertahankan,” pungkasnya. (*)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).