Bulukumba, KarebaDIA – Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad melakukan kampanye dengan ratusan warga di Jl Menara, Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Selasa (8/10/2024) siang.
Lokasi kampanye berada di dekat pantai dan dikelilingi pohon besar yang rindang menjadi magnet bagi warga berbondong-bondong hadir sekaligus melihat langsung calon wakil gubernur.
Tenda yang disiapkan dan kursi tampak tak mampu menampung antusias warga yang hadir mayoritas dari nelayan dan ibu-ibu.
Empat dari enam anggota DPRD Bulukumba dari Fraksi PKB kompak hadir mendampingi Azhar Arsyad dalam kampanye di hari kedua di Bulukumba. Diantaranya, Fahidin HDK, Samsir, Andi Erlina dan Alkhaisar.
Hadir juga mendampingi anggota DPRD Sulsel dari PKB, Andi Anwar Purnomo, serta mantan anggota DPRD Sulsel yang juga mantan Caleg DPR RI Wawan Mattaliu.
Mengawali kampanye, Fahidin HDK yang juga Ketua DPC PKB Bulukumba memandu yel-yel untuk membakar semangat warga yang didominasi ibu-ibu.
“Kalau saya bilang siapa kita, dijawab DIA, DIA, DIA. Nomor berapa kita dijawab satu, satu, satu. Kemudian saya bilang Danny-Azhar dijawab menang, menang, menang,” ucap Fahidin dengan lantang dan diikuti warga.
Fahidin mengatakan Azhar Arsyad adalah panutannya. Ia bisa sampai sekarang hingga lima periode di DPRD Bulukumba salah satunya karena andil dari Ketua DPW PKB Sulsel itu.
“Kami tidak henti-hentinya dibimbing, diingatkan untuk selalu pro dengan masyarakat, peduli dengan masyarakat. Dengan tidak melupakan janji politik ke masyarakat, olehnya itu yang selalu kami pegang teguh,” ucapnya.
“Karena kalau ada masyarakat yang merasa tidak diurus oleh wakil rakyat dari PKB, kami akan diberi sanksi oleh Pak Ketuaku. Begitu saya memanggil beliau (Azhar Arsyad),” ucap Fahidin memperkenalkan sosok Azhar.
Sementara itu, Andi Anwar Purnomo yang menyampaikan sambutannya mengatakan saat ini sudah memasuki dua periode di DPRD Sulsel. Ia terpilih kembali melalui Dapil Sinjai – Bulukumba pada Pileg lalu.
Dari pengalamannya di DPRD, membidangi anggaran, tidak menampik kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) saat ini masih harus menanggung utang.
“Masih banyak utang yang harus dibayar Pemprov ke depan. Ini hasil karena tata kelola pemerintahan yang kurang baik. Akhirnya apa, utang ini akan ditanggung masyarakat ke depan,” ungkapnya.
Olehnya ini yang tidak bisa dibiarkan. Sulsel kedepan perlu dipimpin oleh orang yang tepat dan memiliki kompetensi mengelola pemerintahan yang pro dengan rakyat.
“Makanya kita butuh pemimpin perubahan. Pemimpin yang punya bukti mengelola, meningkatkan PAD bukan justru meninggalkan utang,” tutur putra mantan Bupati Bulukumba, amarhum Andi Muhammad Sukri Sappewali.
Sementara Azhar Arsyad dalam sambutannya kembali menekankan komitmennya bersama Danny Pomanto untuk menjamin sektor pertanian, kelautan dan UMKM meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Salah satu yang disiapkan dalam programnya adalah pemerintah menjadi off-taker atau membeli hasil dari masyarakat baik itu petani, nelayan dengan nilai jual kompetitif.
“Pemerintah harus ambil bagian dalam menjaga hasil pertanian maupun kelautan masyarakat dengan menjadi offataker. Jadi tidak ada lagi alasan harga jual dimainkan, tapi pemerintah yang membeli dengan harga layak,” ucap Azhar.
Di tempat ini juga Azhar kembali menyinggung soal kondisi Sulsel yang dianggap tidak dalam keadaan yang baik baik saja. Makanya muncul kata “Save Sulsel” baik di spanduk DIA.
“Save Sulsel artinya Sulawesi Selatan tidak keadaan baik baik saja. Kita butuh masyarakat untuk sama-sama menyelamatkan. Apa itu? Bayar utang. Siapa tanggung adalah rakyat. Itulah kenapa penting masyarakat terlibat kedepan,” ucap mantan Kordinator FIK Ornop Sulsel.
Azhar menambahkan komitmennya bersama Danny dalam pemerataan pembangunan yang berorientasi di desa.
“Kita mulai dari desa pembangunan agar mengurangi disparitas antara kota dan desa. Dengan demikian tujuan kita menjadikan desa mandiri, dan sejahtera,” ucapnya. (*)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).