Enrekang, KarebaDIA – Kesederhanaan tim pasangan Calon Gubenur Danny Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) yang maju bertarung di Pilgub Sulsel 2024 terlihat.
Dimana saja mereka bisa menemui warga, termasuk dalam kegiatan kampanyenya. Menemui warga di kolong rumah pun jadi.
Adalah Calon Wakil Gubernur Sulsel Azhar Arsyad melanjutkan berkampanye dengan menemui petani bawang di Sangeran, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, di kolong rumah warga, Senin (30/09).
Hadir mendampingi Anggota DPRD Enrekang dari PKB, Sudirman Tahir yang dilakukan dibawah kolong rumah sebagai tempat pertemuan.
Dalam sambutannya, Azhar Arsyad menyampaikan komitmennya bersama Danny Pomanto dalam mensejahterakan petani. Bahwa hasil panen petani akan dibeli dengan harga yang layak yang disiapkan oleh pemerintah.
“Yang ada hari ini subsidi diberikan diawal seperti traktor, pupuk, tapi ketika jatuh harga pemerintah tidak bisa berbuat banyak. Olehnya itu kami (DIA) ketika panen, pemerintah turun tangan dengan menjamin harga layak, sehingga petani semakin sejahtera,” ucap Azhar dalam sambutannya disambut aplaus.
Sama seperti petani bawang, Azhar berharap kedepan makin sejahtera dengan perhatian pemerintah. “Enrekang ini satu-satunya di Sulsel sentra bawang yang mesti mendapat perhatian,” lanjut Ketua DPW PKB Sulsel.
Selanjutnya perhatian pada pembangunan yang berorientasi kepada desa. Memberikan intervensi khusus baik anggaran dan peningkatan sumber daya manusia.
“Hari ini pembangunan selalu berorientasi di kota, padahal pembangunan itu harus menyeimbangkan. Bahkan kalau bisa dimulai di tingkat desa,” kata Azhar.
Azhar juga berpesan kepada masyarakat agar dalam memilih pemimpin kedepan melihat track recordnya.
“Yang perlu masyarakat tahu, memilih pemimpin jangan karena uang, sembako. Karena kita tahulah bahwa rusaknya politik itu semua karena uang. Semua orang diukur dengan uang,” bebernya.
“Akhirnya apa yang terjadi. Karena kalau sudah terpilih, tidak lagi memikirkan masyarakat, tidak lagi berpikir tentang bagaimana mandatnya, bagaimana memperjuangkan aspirasi masyarakat. Yang dia pikir adalah bagaimana mengembalikan uangnya,” sambungnya.
Mantan Kordinator FIK Ornop Sulsel ini menyampaikan lama sebagai aktivis, LSM yang medampingi masyarakat miskin yang tertindas khususnya persoalan hukum. Sementara Danny Pomanto sambungnya, telah memimpin Makassar dua periode. Meningkatkan PAD dari 500 M menjadi hampir Rp 2 Triliun.
“Jadi kita cari pemimpin yang punya pengalaman. Kira-kira mampu meningkatkan pendapatan dan kemudian itu dibelanjakan untuk kepentingan masyarakat. Yang kedua, kita juga butuh pemimpin yang punya visi. Maksudnya punya visi itu dia mau mengerti masalahnya bukan hanya pembangunan di satu kabupaten, dua kabupaten. Kita butuh pemimpin yang betul-betul menyeluruh,” sambungnya.
“Misalnya seperti Enrekang ini. Daerah perkebunannya, daerah pertaniannya luar biasa. Itu yang harus dikembangkan. Makanya saya bilang sama Pak Danny, saya sepakat bagaimana caranya Sulawesi Selatan ini menjadi terbaik untuk pangan. Bagaimana caranya supaya semua orang bergantung dari Sulawesi Selatan,” tutupnya.
Salah satu petani, Amir mengaku bersyukur dapat bertatap muka langsung dengan Azhar Arsyad. Menurutnya visi dan misinya sangat baik dan memberikan harapan khususnya petani Bawang. “Ini bagus. Perlu diperjuangkan,” katanya.
Kesederhanaan yang diperlihatkan tim DIA di Pilgub Sulsel, baik Danny Pomanto maupun Azhar Arsyad.(via)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).