Bantaeng, KarebaDIA – Usai menuntaskan kampanye dialogis di Kepulauan Selayar, calon wakil gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad melanjutkan ke Kabupaten Bantaeng.
Di Bantaeng, tiga legislator dari PKB Andi Nurhayati, Hj. Emmiwati dan Muhammad Asri, masing-masing menghadirkan Azhar Arsyad di titik kampanyenya.
Mulai kampanye di Malilingi, kediaman Andi Nurhayati yang dihadiri ratusan simpatisannya, Kamis (7/11) malam.
Selanjutnya, Bissampole titik dari Hj. Emmiwati dan terakhir di Bonto Atu, Lembang Loe, titik Muh Asri yang juga Ketua DPC PKB Bantaeng.
Ketiga legislator PKB optimis pasangan DIA dengan tagline Save Sulsel akan memberikan perubahan lebih baik khususnya Bantaeng.
Seperti Andi Nurhayati, dihadapan ratusan yang dominasi ibu-ibu yang antusiasi menyambut calon pemimpin Sulsel, menyakinkan bahwa Azhar Arsyad terbukti amanah dan bertangan dingin mengelola organisasi.
Pengalaman aktivis, NGO yang mendampingi masyarakat, Anggota DPRD Sulsel kemudian berhasil meningkatkan kursi PKB secara signifikan.
“Beliau Ketua Saya di PKB. Saya bersama beliau 10 tahun 3 bulan. Pak Azhar ini tidak punya sekat. Mudah ditemui. Tidak pernah membeda-bedakan. Lahir dari orang bawah keatas,” ucap legislator tiga periode ini.
“Mampu membaca situasi oang kecil, rakyat. Pak Azhar ini mengetahui bagaimana masyarakat menangis dan menjerit. Alhamdulillah waktu di provinsi tangan dingin beliau membantu orang di desa. Kita doakan beliau terpih,” ucapnya.
Sementara, dilokasi Emmiwati, Jumat (8/11) pagi, juga ramai ibu-ibu menggema yel-yel untuk DIA. “Danny-Azhar menang, menang, menang,” saut warga.
Emmiwati mengingatkan kontituennya untuk bersantu mencoblos nomor urut 1 untuk Pilkada Sulsel pada 27 November.
“Ngu’rangi makea (ingat yang pakai) kacamata nomor 1 Pilgub Sulsel,” ucapnya lagi.
Sementara dititik terakhir, Ketua DPC PKB Bantaeng, mengatakan padangan DIA berpengalaman dan memiliki visi dan misi yang lebih baik.
“Harapan kami memenangkan no 1. Beliau berpengelaman sudah pernah duduk (DPRD),” lanjutnya.
Dititik terakhir di Bantaeng, dilakukan simulasi pencoblosan kertas suara. “Coblos 1, jangan 2 kali karena akan batal,” ucap Azhar ikut simulasi coblos.
Azhar menjelaskan momentum politik, seperti pemilu, pilgub dan pilkada jangan hanya dinggap prosedur. Bahwa siapapun yang terpilih tidak mengubah keadaan di masyarakat.
“Yang petani, nelayan, mengatakan siapapun terpilih gubernur tetap saya begini-begini. Ini yang perlu kita luruskan, karena politik mengubah nasib kita, bicara masa depan. Ditangan pemimpin yang baiklah, akan mengubah keadaan lebih baik,” jelas Azhar. (*)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).