Berita

Debat Pilgub Sulsel, Sentilan Tajam Danny Pomanto Bikin Andi Sudirman Sibuk Klarifikasi

Tim Redaksi
20
×

Debat Pilgub Sulsel, Sentilan Tajam Danny Pomanto Bikin Andi Sudirman Sibuk Klarifikasi

Share this article
Debat Pilgub Sulsel

Makassar, KarebaDIA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Azhar Arsyad, berhasil mencuri perhatian dalam debat perdana yang berlangsung, Senin (28/10/2024) malam.

Debat diadakan di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Jl Andi Djemma, mulai pukul 20.00 Wita.

Dalam momentum debat tersebut, Danny Pomanto memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi.

Terlebih, pertanyaan-pertanyaan kritik terhadap kebijakan yang telah dijalankan oleh Andi Sudirman kala menjabat Gubernur Sulsel.

Dengan argumen yang tajam dan terstruktur, pasangan ini berhasil menarik perhatian publik, khususnya pakar politik.

Salah satunya, pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Andi Ali Armunanto.

Ali menyatakan bahwa banyak sentilan tajam Danny Pomanto terhadap Andi Sudirman. Hingga membuat Andi Sudirman kewalahan dan lebih banyak sibuk mengklarifikasi daripada menyampaikan gagasan.

Debat yang berlangsung sengit tersebut menunjukkan performa Danny Pomanto cukup baik.

Bahkan, Ali Armunanto menilai Danny dan Azhar Arsyad unggul dengan persentase 60 persen penguasaan panggung debat. Sementara, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi mendapatkan penilaian 40 persen.

Ali Armunanto mengungkapkan bahwa kedua paslon memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kendati demikian, Danny Pomanto berhasil memanfaatkan momen dengan memberikan pertanyaan yang memancing Andi Sudirman untuk menjelaskan berbagai isu, termasuk pengelolaan sampah dan intoleransi.

“Dalam debat itu, karena pancingan-pancingan Danny yang saya rasa cukup tajam, membuat Andi Sudirman justru lebih banyak sibuk mengklarifikasi,” kata Ali Armunanto, Selasa (29/10/2024).

Salah satu momen krusial dalam debat terjadi ketika Andi Sudirman menyentil soal pengelolaan sampah di Makassar.

Andi Sudirman Sulaiman kemudian menanyakan strategi-strategi untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di daerah perkotaan. Terlebih, Andi Sudirman Sulaiman mengklaim telah berupaya menjalankan program pengolahan sampah semasa menjabat sebagai gubernur Sulsel.

Salah satu daerah yang dianggapnya berhasil adalah Kabupaten Pangkep. Danny pun menyentil terkait pengelolaan sampah di Pangkep, yang dianggapnya tidak sebanding dengan tantangan yang dihadapi di Makassar.

“Nah Andi Sudirman terlihat kesulitan menjawab dan menjelaskan manajemen pengelolaan sampah yang lebih efektif,” tambah Armunanto.

“Ada banyak metode manajemen pengelolaan yang jauh lebih bagus dan dijelaskan satu per satu. Dan itu membuat Andi Sudirman menjadi tidak tahu apa-apa soal sistem pengelolaan sampah,” tambahnya.

Armunanto juga mencatat bahwa justru Fatmawati Rusdi, tampil solid dan mampu menyelamatkan situasi. Meskipun Andi Sudirman sendiri terlihat kurang percaya diri.

“Jika dilihat dari keseluruhan performa, Danny dan Azhar memiliki keunggulan yang dalam debat ini,” pungkasnya.

Melihat dari hasil debat, Ali Armunanto menilai sentilan-sentilan tajam dari Danny Pomanto berhasil mereduksi kredibilitasnya sebagai calon petahana.

Ali melanjutkan, termasuk Danny mengklaim telah menyumbangkan bantuan anggaran Rp200 miliar ke Pemprov Sulsel. Hal itu lantaran Pemprov Sulsel tak punya anggaran, sementara Pemkot Makassar surplus dan tidak punya utang.

“Andi Sudirman ketika dalam debat kemudian dia justru dilemahkan oleh Danny Pomanto. Di mana seharusnya Andi Sudirman lebih unggul, apalagi dia petahana (eks Gubernur Sulsel),” tandasnya. (via)

Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).