Maros, KarebaDIA – Calon Gubernur Sulawesi Selatan Nomor urut 1, H. Moh. Ramdhan Pomanto dalam kegiatan kampanyenya di Kabupaten Maros, Kamis (3/10), menyempatkan diri berziarah ke Makam Ulama di daerah itu.
Diawali dengan blusukan di Pelelangan Ikan dan Pasar Tradisional Moderen (Tramo) Maros untuk mendengarkan aspirasi para pedagang.
Selanjutnya Pak Danny Pomanto mengunjungi Mursyid ke-13 Thareqatul Muhammadiyah Wa Haqiqatul Muhammadiyah, AG KH. Abd. Mun’im Rasyid, Di Dusun Tekolabbua, Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros.
“Danny Pomanto didoakan dan diberi nasehat yang sangat berharga serta mendapat selendang khusus dari Anregurutta KH. Abd. Mun’im Rasyid,” ungkap Koordinator Kabupaten (ASTRO) Tim Buttaselewqngan Danny-Azhar (DIA), Abrar.
Setelah itu Danny Pomanto menemui Bupati Maros dua periode (2010-2021), HM. Hatta Rahman di Warkop Alfayyad.
Wali Kota Makassar dua periode itu mendapat dukungan dari Bapak Pembangunan Kabupaten Maros Hatta Rahman. “Annemi’ dia, Gubernur ta’ semua,” kata Abrar meniru perkataan Hatta Rahman.
Setelah bersilaturrahim dengan tokoh masyarakat Maros, Pak DP sapaan akrab Danny Pomanto juga menyempatkan Ziarah ke makam Allahyarham Anregurutta KH. Muhammad Sanusi Baco di Talawe, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bontoa, terangnya.
Diketahui, Anregurutta KH. Muhammad Sanusi Baco adalah tokoh ulama kharismatik yang pernah memimpin Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel sebagai Rais Syuriah dan pernah memimpin Majelis Ulama (MUI) Sulsel, tambah Ketua PC GP Ansor Maros 2017-2021.
Sebelum menuju titik kampanye di Desa Salenrang, Danny juga menyempatkan ziarah ke Makam Allahyarham Alhabih Syekh Sayyid KH. Djamaluddin Assegaf Puang Ramma di Tambua, Kec. Lau, ucap Abrar.
Allahyarham Anregurutta KH. Alhabib Syekh Sayyyid Djamaluddin Assagaf Puang Ramma adalah salah satu pendiri Nahdlatul Ulama Sulsel, juga Mursyid Thareqat Khalwatiyyah Syekh Yusuf Al-Makassary, terang Ketua Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam (IKA-PMII) Kabupaten Maros itu.
“Danny Pomanto adalah politisi yang sangat menghargai dan memuliakan ulama, baik Ulama Nahdlatul Ulama, DDI, Assa’diyah, Muhammadiyyah dan lainnya,” ujar Abrar.
Ulama adalah pewaris para Nabi, karena itu mengunjungi ulama, baik sewaktu masih hidup maupun setelah wafatnya adalah sunnah dan merupakan tradisi yang baik yang telah dilakukan ulama-ulama terdahulu hingga hari ini, berharap keberkahan dari Allah melalui wasilah ulama yang sholeh atau para waliyullah itu, beber Abrar.
“Koborasi antara ulama dan umara’ sangat penting untuk terus ditingkatkan kedepan, agar ummat terayomi dan ditingkatkan kesejahteraannya, dan Danny-Azhar adalah calon pemimpin Sulsel yang sangat ta’zim dan menghormati ulama, karena beliau senantiasa mengunjungi dan meminta nasehat dari para ulama,” pungkas Abrar.
