Makassar, KarebaDIA – Calon Gubernur Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto mulai berkampanye di Kota Makassar setelah dua pekan mengelilingi sejumlah daerah di Sulsel.
Danny Pomanto menghadiri Semi Final Lomba Senam Inninawa sekaligus bertemu langsung dengan para simpatisan Danny-Azhar (DIA), Jalan Kakaktua, Makassar, Minggu (20/10).
Di hadapan seluruh relawan, simpatisan, serta masyarakat yang hadir, ia mengingatkan untuk tidak percaya program-program dengan label gratis yang ditawarkan.
“Banyak program-program yang ditawarkan padahal kita sudah selesaikan,” beber Danny Pomanto dalam sambutannya.
Seperti program pendidikan gratis. Dirinya saat menjabat sebagai wali kota selama dua periode telah menuntaskan program tersebut di Kota Makassar melalui program semua anak harus sekolah.
Begitu pun dengan program kesehatan gratis. Makassar saat ini telah mendapat penghargaan dari WHO sebagai layanan kesehatan terbaik se-Asia Tenggara.
Kota Makassar mempunyai tiga lapis layanan kesehatan. Yaitu pertana BPJS Kesehatan yang 99,7% telah UHC (Universal Health Coverage).
Kedua Home Care Dottorota, layanan kesehatan dari lorong ke lorong yang sudah berjalan sejak 2015 dan terus disempurnakan dan dilengkapi dengan peralatan seperti pemeriksaan jantung EKG.
“Orang baru pikir kita sudah jalan dan sudah berkualitas. Diakui dunia,” tegasnya.
Termasuk soal janji untuk menggratiskan iuran sampah. Menurutnya gratis iuran sampah tidak jadi masalah, namun pemerintah harus sanggup mengeluarkan biaya kurang lebih Rp50 miliar per tahun.
“Kalau kita kembali seperti dulu tidak bayar sampah, berarti RT/RW Rp75 ribu gajinya. Dulu waktu kita bebas biaya sampah, Makassar itu masuk kota terkotor di Indonesia,” ungkapnya.
“Jadi cerdaskan masyarakat, saya baru bicara soal ini karena kita ingin mengawal Makassar. Ini bukan soal kekuasaan,” tambah Danny Pomanto.
Bahkan dirinya juga menegaskan soal komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinannya untuk membangun stadion.
Pemerintah pusat lewat Kementrian PUPR akan membangun stadion bertaraf Internasiona di Kawasan Sudiang, dan Pemkot Makassar telah mengalokasikan anggaran untuk menyukseskan pembangunan tersebut.
“Stadion sudah ada dananya, tidak perlu kita gembor-gembor,” ungkapnya.
Komitmen-komitmen itu disampaikan Danny Pomanto sebagai wujud dirinya tidak ingin jika Kota Makassar yang sudah dibangun selama 10 tahun mundur kembali.
Seluruh masyarakat yang hadir perwakilan dari 5 kecamatan yakni Mariso, Mamajang, Tamalate, Rappocini, dan Ujung Pandang terlihat begitu antusias menginginkan kemenangan DIA di Kota Makassar.
“Tidak!,” tegas teriak warga saat ditanya mau mundur lagi.
Apalagi kata dia, Pilkada ini adalah momentum merubah menjadi nasib tambah baik. Sehingga pembangunan di Kota Makassar dari berbagai sektor jangan dibiarkan mundur lagi. (*)
Diperkenankan mengutip sebagian atau keseluruhan informasi dari portal KarebaDIA sepanjang untuk kepentingan publikasi dan sosialisasi agenda politik Danny Pomanto - Azhar Arsyad (DiA).